Senin, 18 Juni 2012

tugas makalah troubleshooting

NAMA    : MAULANA
NIM        : 13100247
KELAS   : 13.4C.11

LINK DOWNLOAD TUGAS TROUBLESHOOTING ( KLIK DISINI )

Rabu, 26 Oktober 2011

MANAJEMEN HARDISK


Manajemen File Hardisk 


Perkembangan computer sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan tersebut meliputi prosesor yang saat ini bergerak kea rah multi prosesor, perkembangan kapasitas Ram yang semakin besar dengan harga yang semakin terjangkau dan juga perkembangan hardisk dengan kapasitas yang besar dan harga yang semakin terjangkau pula.
Dalam artikel ini, penulis akan membahas mengenai manajemen file yang ada pada computer penulis. Majanemen file sangat diperlukan dalam sebuah computer terutama pada computer dengan kapasitas penyimpanan yang besar dan memiliki jumlah file yang sangat banyak.
Untuk mengecek kapasitas total hardisk, penulis menggunakan software bawaan dari system operasi Windows yaitu “computer management”. Perangkat lunak ini mampu menampilkan semua media penyimpanan yang terhubung dnegan computer. Perangkat lunak ini juga mampu menampilkan partisi hardisk dalam format yang sederhana namun cukup jelas karena partisi ditampilkan sesuai dengan prosentase dari kapasitas total hardisk.
Dalam perangkat lunak “computer management” terlihat bahwa computer saya memiliki 4 media penyimpanan, yaitu Disk0, CD-ROM 0, CD-ROM 1 dan CD-ROM 2. Pada kenyataanya, media penyimpanan yang ada pada computer saya hanya 3 buah saja, sebuah hardisk, sebuah CD ROM dan sebuah DVD ROM. Pada “computer manajement” CD ROM 2 merupakan sebuah media penyimpanan virtual yang serin saya gunakan untuk keperluan tertentu.
Kapasitas total hardisk saya tertulis 160 GB pada kuitansi pembelian, namun pada computer management kapasitas total hardisk hanya tertulis sebanyak 149.05 GB. Hal ini bukanlah suatu kecurangan, karena metode penghitungan yang digunakan oleh took hardisk berbeda dengan metode yang digunakan oleh computer management. Computer menganggap ukuran satu GB sama dengan 1024 MB sedangkan took hardisk menganggap satu GB sama dengan 1000 MB. Dengan demikian jumlah kapasitas total tentu akan terlihat berbeda.
Hardisk pada computer saya terbagi ke dalam 9 partisi. Dari 9 partisi tersebut terdapat tiga buah partisi primer dan sebuah partisi extended yang terbagi ke dalam 6 partisi logical. Di dalam computer saya terdapat dua macam system operasi yang dapat dijalankan secara bergantian, yaitu Windows XP dan Fedora 8. Untuk system operasi fedora 8, alokasi yang digunakan adalah 10 GB dan 1 GB tambahan untuk partisi swap. Untuk Windows XP alokasi partisi yang digunakan sebesar 10 GB. Partisi yang terdapat pada hardisk adalah drive C sebesar 10GB, drive D sebesar 20 GB, drive E sebesar 50 GB, drive F sebesar 19 GB, drive G sebesar 20 GB drive H sebesar 9.05 GB dan drive Z sebesar 20 GB. Dalam hardisk juga terdapat 2 buah partisi lagi yang tidak terbaca pada Windows. Partisi ini digunakan untuk media penyimpanan file system operasi Fedora dan juga swap space.
Partisi system Windows XP terdapat pada drive C. Isi dari drive C sendiri tidak hanya file-file system operasi. Dalam partisi ini juga terdapat file-file dari berbagai macam program yang sudah terinstall. Mungkin kapasitas 10 GB terlalu kecil untuk digunakan sebagai media penyimpan file system operasi dan file program sekaligus. Untuk mengatasi kekurangan tempat ini maka saya menggunakan partisi lain sebagai media penyimpanan file-file program, yaitu pada drive D yang memiliki ukuran sebesar 20GB.
Drive E pada hardisk memiliki label “warehouse”. Hal ini digunakan untuk mempermudah akses dari 7 partisi yang terlihat pada explorer ( 2 partisi linux tidak terlihat pada windows ). Isi dari drive E sendiri ada beberapa macam. Semuanya terbagi ke dalam beberapa folder berdasarkan beberapa kategori, yaitu musik, video, master aplikasi ebook, tutorial, film dan juga game house. Dalam Drive ini juga terdapat beberapa folder yang “nyasar”. Setelah dicek ternyata folder tersebut berisi tugas yang seharusnya tidak berada pada drive E ini. Folder yang menghabiskan banyak tempat pada drive ini berturut-turut adalah folder yang berisi film musik dan master dengan ukuran masing-masing 26.47 GB, 8.61 GB dan 7.45 GB.
Drive yang selanjutnya adalah drive F. Drive ini merupakan salah satu drive yang cukup kacau. Memang isinya terbagi ke dalam beberapa folder dengan nama yang representative seperti “Dokumen Januari” yang berisi file-file sebelum dan selama bulan Januari 2008. Folder “Pictures” berisi bebagai macam gambar koleksi, Magazine yang berisi majalah elektronik baik berektensi pdf maupun exe, Photograph yang berisi berbagai macam foto yang sudah tersimpan sejak jaman SMA dan folder Hobbies yang berisi paper art dan line follower. Selain beberapa folder yang memiliki nama yang representative, terdapat juga beberapa folder dengan nama yang tidak representati seperti folder “titip 1” dan “titip 2”. Masing-masing dari dua folder ini berisi belasan folder dengan kategori yang bermacam-macam. Drive F ini sebenarnya berisi data-data pindahan dari hardisk lama yang sekarang sudah rusak. Hardisk lama berukuran 20 GB dan semua data-data non program dipindahkan ke dalam drive berukuran 19GB ini. Dengan demikian wajar saja jika hardisk ini berisi data yang bermacam-macam dan agak kacau.
Dalam drive G, tersimpan data yang terbagi dalam beberapa kategori. Drive ini memiliki label “FUN”. Data-data yang tersimpan dalam drive ini memang berisi hobbi dan kesenangan di waktu senggang. Folder hobbies yang terdapat pada drive F seharusnya juga diletakkan di drive ini. Jika waktu memungkinkan pasti folder hobbies tersebut dipindahkan ke dalam drive ini. Dalam drive ini terdapat folder “Design for fun” yang di dalamnya berisi belasan folder lagi. Folder ini merupakan salah satu folder favorit penulis, di dalamnya berisi file-file disain gambar yang masing-masing tersimpan di dalam folder terpisah berdasarkan jenis gambar yang dikerjakan seperti “Poster Rekper” yang merupakan poster dari matakuliah Rekayasa dan perancangan. Selain folder Design for fun terdapat juga folder lain yaitu “Dunk for fun”berisi video basket, GEPC berisi file-file dari organisasi penulis di KMTE dan juga folder kuliah. Folder kuliah sendiri terdapat beberapa folder yang merepresentasikan setiap semester yang telah dilalui. Total terdapat 5 folder, yaitu folder semester 1 sampai dengan folder semester 5. Namun demikian folder semester 5 terlihat masih kosong karena data-data semester 5 masih terdapat di my Document.
Drive selanjutnya adalah drive H. Drive ini berisi data-data “My documents”. Hanya terlihat satu buah folder pada drive ini. Namun demikian seingat saya terdapat juga folder yang berisi data dari system operasi fedora yang dalam hal ini mungkin tidak dapat ditampilkan oleh system operasi Windows. Data-data my document sendiri dipisahkan dari drive system operasi ( drive C ). Secara “default” My Document memang berada pada drive C namun karena seringnya kegiatan proses install ulang system operasi, akahirnya penulis memutuskan untuk memindahkan folder My documents ke drive yang berbeda dengan drive system operasi. Kebiasaan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, mungkin sejak SMA. Folder my documents sendiri berisi data-data yang bermacam-macam baik data dengan extensi txt, pdf, html, exe, folder dan juga file office. Cukup kacau memang, akan tetapi penulis memanfaatkan fasilitas yang ada pada Windows explorer yaitu arrange icon by type dan juga show in groups. Dengan demikian data-data tetap terlihat rapi meskipun isinya bermacam-macam. Namun demikian jika data dilihat dengan pada system operasi linux tetap saja terlihat sangat kacau.
Drive terakhir pada hardisk diberi label drive Z, merupakan drive cadangan. Karena merupakan drive cadangan, drive ini menjadi drive yang paling berantakan jika dilihat dari isinya. Dalam drive ini terdapat folder ISO yang berisi bermacam-macam file iso, folder PMB08 yang berisi foto dokumentasi kegiatan PMB 2008, folder Other Movie yang berisi beberapa film bajakan dan beberapa folder berisi file tidak jelas dan mungkin tidak berguna.
Penulis cukup puas dengan system majamen file yang digunakan pada hardis sebesar 160 GB ini. Meskipun terbagi ke dalam 9 drive ( 7 pada Windows ), namun semua data masih dapat dicari dengan mudah tanpa memanfaatkan fasilitas search karena setiap data tersimpan ke dalam drive dan folder yang cukup representative. Data yang berantakan juga terdapat pada beberapa drive, hal ini harus segera diperbaiki agar data semakin mudah dicari. Sistem penamaan yang digunakan pada hardisk ini menurut saya cukup baik. Pada folder musik, semua musik tersimpan ke dalam Folder Local dan Manca. Dari setiap folder tersebut musik dibagi lagi kedalam folder artis dan juga dari setiap artis dibagi ke dalam setiap album. Selain itu terdapat juga folder compilation yang file-file di dalamnya disimpan dengan format “penyanyi – judul lagu”.
Folder musik memang merupakan folder yang paling terawatt. Berbeda dengan folder My Documents. Meskipun tersimpan secara eksklusive pada sebuah drive, namun penamaannya kurang representative. Penamaan yang kurang represesntative terutama terdapat pada file-file office. Terdapat nama-nama yang hampir sama seperti proposal 1, proposal 11 dan lain-lain. Hampir semua data yang merupakan suatu tugas mempiliki nama yang serupa “tapi tak sama” . Jika data ditengok lagi setelah beberapa waktu yang cukup lama, maka penulis harus melihat tanggal dari waktu terakhir modifikasi data.
Tempat yang paling favorit untuk menyimpan data adalah desktop. Namun demikian, kebiasaan menyimpan data di desktop mulai berkurang. Hal ini dikarenakan desktop akan terlihat sangat kacau. Data yang tersimpan dalam desktop biasanya juga bemacam-macam dan tidak terkategori. Pada saat ini Desktop hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara, sebelum mematikan computer biasanya penulis mengecek desktop dahulu dan memindahkan atau menghapus data yang sudah “tidak pantas” berada di desktop. Saya sangat berharap desktop dapat menjadi tempat yang paling indah dari sebuah system operasi computer.

SUMBER : http://kurnianggoro.blog.ugm.ac.id/2009/08/29/manajemen-file-hardisk/

CACHE MEMORY


MENGAPA CACHE MEMORY MASIH DI PERLUKAN PADA KOMPUTER
Pengertian Memori Cache
Cache beasal dari kata cash. Dari istilah tersebut cache adalah tempat menyembunyikan atau tempat menyimpan sementara. Sesuai definisi tersebut cache memori adalah tempat menympan data sementara. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan transfer data dengan menyimpan data yang pernah diakses pada cache tersebut, sehingga apabila ada data yang ingin diakses adalah data yang sama maka maka akses akan dapat dilakukan lebih cepat.Cache memori ini adalah memori tipe SDRAM yang memiliki kapasitas terbatas namun memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan harga yang lebih mahal dari memori utama. Cache memori ini terletak antara register dan RAM (memori utama) sehingga pemrosesan data tidak langsung mengacu pada memori utama.

Letak Cache



Level Memori Cache
Cache memori ada tiga level yaitu L1,L2 dan L3. Cache memori level 1 (L1) adalah cache memori yang terletak dalam prosesor (cache internal). Cache ini memiliki kecepatan akses paling tinggi dan harganya paling mahal. Ukuran memori berkembang mulai dari 8Kb, 64Kb dan 128Kb.Cache level 2 (L2) memiliki kapasitas yang lebih besar yaitu berkisar antara 256Kb sampai dengan 2Mb. Namun cache L2 ini memiliki kecepatan yang lebih rendah dari cache L1. Cache L2 terletak terpisah dengan prosesor atau disebut dengan cache eksternal. Sedangkan cache level 3 hanya dimiliki oleh prosesor yang memiliki unit lebih dari satu misalnya dualcore dan quadcore. Fungsinya adalah untuk mengontrol data yang masuk dari cache L2 dari masing-masing inti prosesor.Cara Kerja Memory Cache
8
Jika prosesor membutuhkan suatu data, pertama-tama ia akan mencarinya pada cache. Jika data ditemukan, prosesor akan langsung membacanya dengan delay yang sangat kecil. Tetapi jika data yang dicari tidak ditemukan,prosesor akan mencarinya pada RAM yang kecepatannya lebih rendah. Pada umumnya, cache dapat menyediakan data yang dibutuhkan oleh prosesor sehingga pengaruh kerja RAM yang lambat dapat dikurangi. Dengan cara ini maka memory bandwidth akan naik dan kerja prosesor menjadi lebih efisien. Selain itu kapasitas memori cache yang semakin besar juga akan meningkatkan kecepatan kerja komputer secara keseluruhan.
Dua jenis cache yang sering digunakan dalam dunia komputer adalah memory caching dan disk caching. Implementasinya dapat berupa sebuah bagian khusus dari memori utama komputer atau sebuah media penyimpanan data khusus yang berkecepatan tinggi.
Implementasi memory caching sering disebut sebagai memory cache dan tersusun dari memori komputer jenis SDRAM yang berkecepatan tinggi. Sedangkan implementasi disk caching menggunakan sebagian dari memori komputer.

Block Diagram Memory Cache



Stuktur Sistem Memory Cache
Memori utama terdiri dari sampai dengan 2n word beralamat, dengan masing-masing word mempunyai n-bit alamat yang unik. Untuk keperluan pemetaan, memori ini dinggap terdiri dari sejumlah blok yang mempunyai panjang K word masing-masing bloknya. Dengan demikian, ada M = 2n/K blok. Cache terdiri dari C buah baris yang masing-masing mengandung K word, dan banyaknya baris jauh lebih sedikit dibandingkan dengan banyaknya blok memori utama (C << M). Di setiap saat, beberapa subset blok memori berada pada baris dalam cache. jika sebuah word di dalam blok memori dibaca, blok itu ditransfer ke salah satu baris cache. karena terdapat lebih banyak blok bila dibanding dengan baris, maka setiap baris tidak dapat menjadi unik dan permanen untuk dipersempahkan ke blok tertentu mana yang disimpan. Tag biasanya merupakan bagian dari alamat memori utama.

Elemen Rancangan Cache Memory
Elemen-elemen penting dari rancangan memory cache adalah sebagai berikut:
• Ukuran cache, disesuaikan dengan kebutuhan untuk membantu kerja memori. Semakin besar ukuran cache semakin lambat karena semakin banyak jumlah gerbang dalam pengalamatan cache.
• Fungsi Pemetaan (Mapping), terdiri dari Pemetaan Langsung, Asosiatif, Asosiatif Set.Pemetaan langsung merupakan teknik yang paling sederhana, yaitu memetakkan masing-masing blok memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja. Pemetaan asosiatif dapat mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache.Hal ini menurut artikel dari Yulisdin Mukhlis, ST., MT
• Algoritma Penggantian, terdiri dari Least Recently Used (LRU), First in First Out (FIFO), Least Frequently Used (LFU), Acak. Algoritma penggantian digunakan untuk menentukan blok mana yang harus dikeluarkan dari cache untuk menyiapkan tempat bagi blok baru. Ada 2 metode algoritma penggantian yaitu Write-through dan Write-back.Write-through adalah Cache dan memori utama diupdate secara bersamaan waktunya. Sedangkan Write-back melakukan update data di memori utama hanya pada saat word memori telah dimodifikasi dari cache.
• Ukuran blok, blok-blok yang berukuran Iebih besar mengurangi jumlah blok yang menempati cache. Setiap pengambilan blok menindih isi cache yang lama, maka sejumlah kecil blok akan menyebabkan data menjadi tertindih setelah blok itu diambil. Dengan meningkatnya ukuran blok, maka jarak setiap word tambahan menjadi lebih jauh dari word yang diminta,sehingga menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk di perlukan dalam waktu dekat.(Dikutip dari artilek milik Yulisdin “Mukhlis, ST., MT”)
• Line size, Jumlah cache, Satu atau dua dua tingkat, kesatuan atau terpisah

Organisasi Cache Memory
 Istilah penting yang berhubungan
• Cache hit, jika data yang diminta oleh unit yang lebih tinggi dan ada dalam cache disebut “hit”. Permintaan dapat dilayani dengan cepat. Maksud urutan unit dari rendah hingga tinggi yaitu: Streamer – Hardisk Memori – Second Level – First level – CPU cache.
• Cache miss, bila data yang diminta tidak ada dalam cache, harus diambil dari unit dibawahnya yang cukup memakan waktu. Ini disebut miss (gagal)
• Burst mode, dalam modus cepat ini cache mengambil banyak data sekaligus dari unit dibawahnya. Ia mengambil lebih dari yang dibutuhkan dengan asumsi, data yang diminta berikutnya letaknya berdekatan.
• LRU (Least Recently Used) adalah algoritma penggantian cache.
• COAST, Cache on the stick adalah bentuk khusus L2, yang dapat diganti-ganti seperti RAM dan ditempatkan pada modul.
• DRAM, memori dinamik (”Dynamic Random Access Memory) adalah bentuk yang paling umum. DRAM hanya menggunakan sebuah kapasitor untuk menyimpan, sehingga kecil dan murah untuk kapasitas besar. Kekurangannya: kecepatannya tidak begitu tinggi.
• SRAM, memori statik (Static RAM) ini menggunakan sakelar elektronik (flip-flop) untuk menyimpan. secara teknis flip-flop pada RAM lebih rumit dari kapasitor pada DRAM. Karena lebih cepat, SRAM biasanya digunakan untuk cache L1 atau L2.
• SDRAM, memori dinamik tersinkronisasi (Synchronous DRAM) merupakan perkembangan lebih lanjut dari DRAM. Akses pada memori disinkronkan dengan frekuensi sistim prosesor sehingga menghemat waktu. Pada motherboard modern, SDRAM berfungsi sebagai pengganti langsung DRAM.
• First level cache (L1), ini tingkat cache teratas dalam hirarki, dengan kapasitas memori terkecil, termahal dan tercepat.
• Second level cache (L2), cache level dua ini memiliki kapasitas lebih besar dari L1, tetapi lebih lambat dan murah. Cache L2 masih lebih cepat dibandingkan dengan RAM.
• Write back (WB), cache digunakan tidak hanya saat membaca, tetapi juga dalam proses menulis.
• Write through (WT), mementingkan keamanan: cache hanya digunakan saat membaca, sedangkan untuk menulis ditunggu hingga memori yang dituju selesai menulis.

SUMBER : http://mikoajah2.blogspot.com/2011/04/mengapa-cache-memory-masih-di-perlukan.html

PENGERTIAN DATA FLOW ANALYSIS, BRANCH PREDICTION, & SPECULATIVE EXECUTION


Adalah suatu teknik perancangan yg digunakan untuk memperoleh modul-modul dg tingkat kohesi yg tinggi.
data flow analysis

Data-flow analisis adalah sebuah teknik untuk mengumpulkan informasi tentang kemungkinan set nilai-nilai dihitung pada berbagai titik dalam sebuah program komputer .Sebuah program flow control grafik (CFG) digunakan untuk menentukan bagian-bagian dari sebuah program untuk mana suatu nilai tertentu yang diberikan ke variabel mungkinmerambat. Informasi yang dikumpulkan sering digunakan olehkompiler ketikamengoptimalkanprogram. Contoh kanonik dari analisis aliran data mencapai definisi . Sebuah cara sederhana untuk melakukan analisis data flow program adalah untuk mengatur persamaan data flow untuk setiap node dari grafik kontrol aliran dan menyelesaikannya dengan berulang kali menghitung output dari input secara lokal padasetiap node sampai seluruh sistem stabil, yaitu mencapai sebuah fixpoint


Branch Prediction


Dalam arsitektur komputer, sebuah Branch Prediction adalah sirkuit digital yang mencoba untuk menebak arah mana cabang (misalnya struktur if-then-else) akan pergi sebelum keadaannya diketahui pasti. Tujuan dari Branch Predictor untuk meningkatkan aliran dalam pipa instruksi. Branch Prediction penting dalam mikroprosesor pipelined untuk mencapai kinerja tinggi.Dua arah percabangan biasanya diimplementasikan dengan instruksi lompat bersyarat. Melonjaknya bersyarat dapat menjadi "tidak diambil" dan melanjutkan eksekusi dengan cabang pertama dari kode yang mengikuti segera setelah lompat bersyarat - atau dapat "diambil" dan melompat ke tempat yang berbeda di memori program dimana cabang kedua kode itu disimpan



Speculative Execution

Eksekusi spekulatif dalam sistem komputer adalah melakukan pekerjaan, yang hasilnya mungkin tidak diperlukan.Targetnya adalah untuk menyediakan konkurensi lebih jika sumber daya tambahan yang tersedia


SUMBER : http://ryanozone32.blogspot.com/2011/10/pengertian-branch-predictiondata-flow.html

Perbedaan Organisasi Komputer dengan Arsitektur Komputer

Perbedaan Organisasi Komputer dengan Arsitektur Komputer

goenawanb.com. Kali ini kita akan membahas tentang apa sih Perbedaan Organisasi Komputer dengan Arsitektur Komputer.
Organisasi Komputer :
  • Bagian yang terkait erat dengan unit–unit operasional
  • Contoh: teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal–sinyal kontrol
Arsitektur Komputer :
  • atribut–atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer
  • Contoh: set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O
Demikianlah Perbedaan Organisasi Komputer dengan Arsitektur Komputer. Semoga dapat bermanfaat.
tag : perbedaan organisasi komputer dan arsitektur komputer , perbedaan arsitektur komputer dan organisasi komputer , perbedaan organisasi komputer dengan arsitektur komputer , perbedaan organisasi dan arsitektur komputer , perbedaan arkom dan orkom , organisasi komputer dan arsitektur komputer , perbedaan arsitektur komputer dengan organisasi komputer , arsitektur komputer , arsitektur komputer dan organisasi komputer , perbedaan orkom dan arkom

SUMBER : http://goenawanb.com/it/perbedaan-organisasi-komputer-dengan-arsitektur-komputer/

Minggu, 02 Oktober 2011

MERAKIT dan MENGINSTALL KOMPUTER


Merakit komputer merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi yang suka
dengan perakitan komputer. Sebelum mulai merakit komputer, maka
persiapkan dulu komponen-komponennya, seperti casing (termasuk catu daya),
motherboard, processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP),
harddisk, CDROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan
mouse. Selain komponen di atas, persiapkan juga CD driver dan CD sistem operasi
serta software yang diperlukan. Persiapkan pula berbagai alat tangan seperti obeng,
tang dan pinset. Langkah-langkah untuk merakit PC secara umum adalah seperti
berikut ini.

1. Menyiapkan dan Mengamati Motherboard.
a. Siapkan Motherboardnya dan amati bagian-bagiannya dengan seksama.
Apabila perlu tulislah posisi komponen yang ada padanya agar lebih paham.
Gambar 1. Motherboard Gigabyte GA-8S661FXM-775
b. Seteleh itu buka pengunci socket processor.
Gambar 2. Socket processor yang terbuka

2. Ambil Processor.
a. Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya,
dalam hal ini biasanya ditandai dengan lekukan, lubang atau anak panah.
Gambar 3.a Gambar 3.b
Gambar 3.a Processor tampak dari atas
Gambar 3.b Processor tampak dari bawah
b. Cocokan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor.
c. Jika saudara melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka processor
akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar.
d. Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas kebawah dan
mengaitkan pada pengunci yang ada.
Gambar 4. Processor tampak dari atas setelah dikunci

3. Memasang Heatsink dan Kipas Pendingin.
a. Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga kita
hanya tinggal memasangnya dan untuk memasangnya sangatlah mudah.
b. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas dengan lokasi
connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel daya itu tidak
bersinggungan dengan kipas.
Gambar 5. Hasil pemasangan pendingin dan kipas processor
c. Dalam contoh heatsink Pentium 4 kali ini bentuk pendinginnya adalah bulat dan
terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.
d. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas
processor dan sesuikan dudukan pendingin pada motherboard yang ada.
e. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah
dengan jarum jam menggunakan obeng plus (+).

4. Memasang Memory
a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di kedua
sisinya pada motherboard.
b. Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi bawahnya.
Pada praktek kali ini kita menggunakan double data rate random access
memory (DDRAM). Ada jenis RAM yang lain, tetapi saat ini susah ditemukan
di pasaran dalam keadaan baru yang disebut dengan syncronous dynamic
random access memory (SDRAM).
c. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika saudara memaksakan memasang
memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan memory atau
bahkan motherboardnya.
Gambar 6. Pemasangan DDRAM
d. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi “klik”, dan
penguncinya akan menutup dengan sendirinya.
Gambar 7. Hasil akhir pemasangan DDRAM

5. Menyiapkan Casing.
a. Siapkan casing yang akan digunakan.
b. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.
c. Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel
sampingnya dengan hati-hati, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 8. Membuka casing
d. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing.
e. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di bagian
yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory.
Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus
dikasih sekrup/baut, agar kedudukannya kuat (tidak goyah).

6. Memasang Motherboard.
a. Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang
motherboard saudara dengan benar pada dudukan yang tersedia.
Gambar 9. Memasang motherboard pada casing
b. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk
motherboard tersebut dengan baik dan benar.

7. Menyiapkan Harddisk
a. Ambil harddisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan
terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan
pada permukaan harddisk.
b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu siapkan
pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.

8. Memasang Harddisk ke Casing.
a. Beberapa casing manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untuk
memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.
Gambar 10. Memasang harddisk pada casing
b. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang,
kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan baik dan
benar.

9. Menghubungkan Harddisk ke Motherboard.
a. Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40-wire dan 34-wire.
Kabel 40-wire digunakan untuk harddisk, dan kabel 34-wire digunakan untuk
flopy disk drive (FDD).
b. Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi biasanya
terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin nomor 1.
Gambar 11. Memasang kabel IDE pada harddisk
c. Posisi ini juga ditandai di harddisk. Normalnya posisi pin 1 pada harddisk
(kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya (warna merah
pula).

10. Memasang Floppy Disk Drive (FDD).
a. Memasang Floppy drive, hampir sama dengan memasang harddisk, kecuali
untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy dan harddisk.
b. Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel depannya
terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive.

11. Menyiapkan CD / DVD Drive.
a. Seperti halnya harddisk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper untuk
posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang diinginkan.
b. Apabila hanya terdapat sebuah harddisk, maka jumper berada pada posisi
Master.
c. Seandainya terdapat 2 buah harddisk pada satu computer dan keduanya
diaktifkan, maka 1 harddisk dijadikan Master dan harddisk satunya harus diatur
pada posisi Slave.

12. Memasang CD / DVD drive.
a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan
casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang
digunakan.
b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.
c. Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel depan
(jika menggunakan panel depan).

13. Menghubungkan CD / DVD drive ke Motherboard.
a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard sama dengan
pemasangan harddisk.
b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada
connector yang bertuliskan CD.
c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling
terkait dan “semrawut”. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu
ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.



14. Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard.
a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard.
b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol reset
dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.
Gambar 12. Memasang connector ke motherboard
c. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial bus
(USB), maka kabel-kabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard agar
dapat berfungsi dengan normal.

15. Menghubungkan Kabel Daya.
a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan
kabel daya dari catu daya ke motherboard, harddisk, FDD dan CDROM.
b. Untuk motherboard Pentium 4, biasanya paling tidak ada 2 connector daya
yang harus dipasang, seperti gambar berikut ini.
Gambar 13. Memasang kabel daya 1 ke motherboard
Gambar 14. Memasang kabel daya 2 ke motherboard

c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke hardisk, floppy, dan CD/
DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka hubungkan ke
catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector yang dimiliki.
Gambar 15. Memasang kabel daya harddisk

16. Siapkan Komponen-Komponen Bagian Luar.
a. Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran komponenkomponen
bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse dan speaker.
Gambar 16. Socket komponen bagian luar casing
b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya
saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard, mouse, speaker
dan lain-lainnya.
c. Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun
monitor.

17. Memeriksa Catu Daya.
a. Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan. Tegangan
normalnya adalah 220 – 230 Volt. Apabila disediakan switch, maka pindahkan
switch ke sumber tegangan yang sesuai.
Gambar 17. Connector power supply
b. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan (switch)
antara 110 atau 220 Volt.

18. PC Saudara Sudah Siap.
a. Sekarang PC saudara sudah benar-benar siap, dan bisa di ON kan power
Supplynya. Jangan lupa sebelum mengONkan Power Supply tersebut untuk
selalu “berdo’a” terlebih dahulu.
b. Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber tegangan)
yang digunakan untuk mensupply perangkat computer tersebut.

19. Menginstall Operating Sistem dan Software-Software yang Diinginkan.
a. Setelah semua dirakit dengan benar, sekarang adalah tahap menginstall sistem
operasi yang digunakan dan juga software-software yang diinginkan. Untuk
sistem operasi Windows misalnya saudara dapat memakai Windows 98,
Windows 2000 Professional, Windows XP atau mungkin Linux.
b. Install pula software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan, seperti
Microsoft Office 2003, Open Office, Star Office, Acrobat Reader dan software
aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
c. Berusahalah untuk menggunakan Software yang resmi (ada licensenya),
kecuali kalau memang software tersebut open source.
d. Beberap contoh software yang open source, misalnya knoppix, OpenOffice,
StarOffice dan lain sebagainya.